PROFESI DIPREDIKSI PUNAH AKIBAT TEKNOLOGI AI

Oleh: Paulinus Teensian Mangko

IWARAINFO.BLOGSPOT.COM — Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah merevolusi berbagai sektor kehidupan, mulai dari industri, pendidikan, hingga pelayanan publik. Seiring perkembangan ini, sejumlah profesi diprediksi akan mengalami penurunan permintaan, bahkan kemungkinan besar punah di masa depan. Hal ini bukan sekadar prediksi tanpa dasar, melainkan didukung oleh riset dan pandangan para ahli.

Profesi yang Terancam Punah

Beberapa profesi yang diperkirakan akan hilang dalam satu hingga dua dekade ke depan antara lain:

1. Kasir Toko dan Supermarket

Otomatisasi melalui mesin kasir mandiri dan sistem pembayaran digital telah menggantikan banyak peran kasir manusia.

2. Operator Telepon dan Call Center Konvensional

Chatbot dan asisten virtual AI kini dapat menangani pertanyaan pelanggan secara otomatis dan efisien.

3. Penerjemah Bahasa Umum

AI seperti Google Translate dan DeepL semakin akurat dalam menerjemahkan teks, termasuk konteks budaya, dengan kecepatan tinggi.

4. Petugas Administrasi dan Input Data

Sistem otomatisasi dan pemrosesan data berbasis AI menggantikan tugas administratif yang bersifat repetitif.

5. Pengemudi Transportasi Konvensional

Dengan berkembangnya kendaraan otonom, pekerjaan seperti sopir taksi dan truk logistik diprediksi akan berkurang drastis.

Pandangan Ahli

Menurut laporan dari Oxford Martin School tahun 2013 yang dikutip ulang oleh World Economic Forum pada 2020, sekitar 47% dari total pekerjaan di AS berisiko tinggi untuk diotomatisasi dalam dua dekade ke depan. Sementara itu, Kai-Fu Lee, seorang pakar AI dan mantan Presiden Google China, menyatakan bahwa “AI akan menggantikan 40% dari pekerjaan di seluruh dunia dalam 15 tahun ke depan.”

Bukti Permulaan

Beberapa bukti nyata dari transisi ini sudah mulai terlihat:

Di Jepang, restoran cepat saji telah menggunakan robot sebagai pelayan.

Amazon menggunakan robot di gudangnya untuk menyortir dan memindahkan barang.

Perusahaan besar seperti Google dan Microsoft mengandalkan AI untuk layanan pelanggan.

Dampak Positif

1. Efisiensi dan Produktivitas

AI dapat bekerja lebih cepat dan tanpa lelah, meningkatkan efisiensi operasional.

2. Peluang Profesi Baru

Meski beberapa profesi menghilang, akan muncul profesi baru di bidang teknologi seperti AI trainer, machine learning engineer, dan data ethicist.

3. Pengurangan Kesalahan Manusia

Sistem otomatis yang dirancang dengan baik bisa mengurangi kesalahan dalam pekerjaan teknis dan administratif.

Dampak Negatif

1. Pengangguran Massal

Tanpa persiapan yang matang, peralihan ini dapat menyebabkan lonjakan pengangguran.

2. Kesenjangan Digital

Pekerja yang tidak memiliki keterampilan teknologi akan tertinggal, memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.

3. Ketergantungan pada Teknologi

Ketergantungan berlebihan pada AI bisa membuat masyarakat rentan jika terjadi gangguan teknologi.

Perkembangan teknologi AI memang tidak terhindarkan dan membawa dampak signifikan bagi dunia kerja. Namun, bukan berarti manusia sepenuhnya tergantikan. Adaptasi, pelatihan ulang, dan inovasi akan menjadi kunci agar kita tetap relevan di era otomatisasi. Alih-alih takut, masyarakat perlu bersiap menghadapi perubahan ini dengan keterbukaan dan kesiapan belajar.


Komentar

  1. Ini realita yang mesti dihadapi, mau gak mau, suka gak suka sih ya.
    Di satu sisi, perkembangan AI memang bikin pekerjaan jadi lebih efisien, tapi di sisi lain, kalau manusia nggak beradaptasi, ya bakal tertinggal.
    Rapi ini juga jadi peluang profesi baru ya, makanya kita nggak harus takut sama perubahan. Justru harus siap buat belajar hal baru biar tetap relevan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur Gelar Acara Perpisahan Honorer Lulus PPPK dan Penyambutan ASN Baru

Relawan Barito Timur, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Selalu Siaga Menolong Sesama

Kemenkes Terbitkan Edaran Waspada Kenaikan Kasus COVID-19 Asia, Indonesia Diminta Siaga