Isen Mulang, Langkah Maju Pariwisata Air di Kalimantan Tengah
Oleh: Paulinus Teensian Mangko
Peluncuran empat Kapal Wisata Susur Sungai “Isen Mulang” oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran pada 22 Mei 2025 lalu di Dermaga Flamboyan, Palangka Raya, menjadi tonggak penting dalam upaya revitalisasi sektor ekowisata daerah. Dengan mengusung tema “Sungai Kita, Wisata Kita,” inisiatif ini tidak hanya menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terhadap pengembangan pariwisata, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan di sekitar Sungai Kahayan.
Sungai Kahayan selama ini memang menjadi nadi kehidupan masyarakat Kalteng. Ia bukan sekadar jalur transportasi, tetapi juga menyimpan nilai historis dan budaya yang kaya. Maka, menjadikan sungai ini sebagai pusat kegiatan wisata adalah keputusan strategis. Kegiatan wisata susur sungai dapat menjadi jendela bagi wisatawan untuk mengenal lebih dekat potensi alam dan kearifan lokal masyarakat Dayak, serta memperkuat rasa bangga dan identitas masyarakat terhadap warisan daerahnya.
Langkah ini juga menunjukkan orientasi pembangunan yang berkelanjutan. Pariwisata yang dibangun dengan pendekatan ekologis dan budaya mampu menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat tanpa merusak lingkungan. Dengan dibukanya kapal wisata ini untuk umum pada Juni 2025, terbuka pula peluang baru bagi pelaku UMKM lokal, pemandu wisata, dan pelaku seni budaya untuk ikut serta dalam ekosistem pariwisata yang inklusif.
Namun, tantangan tentu tak sedikit. Diperlukan pengelolaan yang profesional, regulasi yang jelas, serta edukasi kepada masyarakat dan wisatawan agar keberadaan kapal wisata ini benar-benar menjadi manfaat bersama. Perawatan kapal, pengelolaan sampah, serta pengawasan terhadap dampak lingkungan harus menjadi perhatian utama agar program ini tak berbalik merugikan ekosistem sungai.
Peluncuran Kapal Wisata Susur Sungai “Isen Mulang” adalah langkah maju yang patut diapresiasi. Ini bukan sekadar program wisata, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap budaya, ekosistem, dan potensi ekonomi lokal. Semoga semangat “Kalteng Berkah, Kalteng Maju, Kalteng Bermartabat” benar-benar terwujud melalui pariwisata yang berakar kuat pada identitas dan kearifan lokal.

Komentar
Posting Komentar