Kesadaran Sosial yang Masih Rendah: Potret Buruk Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan di Jalan 45 Tamiang Layang

Oleh: Paulinus Teensian Mangko

IWARAINFO.BLOGSPOT.COM — Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Jalan 45, Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, sering menjadi sorotan warga yang melintas. Meski telah ada upaya untuk memperbaiki kondisi kebersihan di lokasi tersebut, perilaku masyarakat dalam membuang sampah masih jauh dari kata tertib.

Sebelumnya, TPS ini sering dipenuhi sampah yang berserakan hingga ke semak-semak di sekitarnya. Sampah dibuang begitu saja di luar bak, tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Namun, sejak pemasangan papan peringatan, kondisi tersebut sedikit membaik. Sampah tak lagi menumpuk di semak, tapi sayangnya, perilaku buruk belum sepenuhnya berubah.

Masih banyak warga yang dengan santainya melempar sampah dari atas motor atau mobil tanpa turun dan memastikan sampah masuk ke dalam bak. Sikap seperti ini bukan hanya merusak pemandangan, tapi juga mencerminkan rendahnya kesadaran sosial dan kepedulian terhadap lingkungan bersama. Keengganan untuk turun dari kendaraan seolah menunjukkan bahwa kenyamanan pribadi lebih penting daripada tanggung jawab terhadap kebersihan publik.

Perbandingan dengan Masyarakat di Tempat Lain

Jika dibandingkan dengan daerah lain—bahkan dalam negeri—beberapa kota besar seperti Surabaya atau Denpasar telah menunjukkan kemajuan dalam kesadaran warganya terhadap pengelolaan sampah. Edukasi lingkungan dan sistem pengawasan yang ketat menjadikan warga lebih disiplin dalam membuang sampah. Di negara-negara seperti Jepang dan Jerman, kebiasaan membuang sampah sembarangan hampir tidak ditemukan. Warga terbiasa memilah sampah, membawa pulang sampah pribadi, dan memiliki rasa malu jika melanggar aturan kebersihan.

Sikap Sosial yang Perlu Diubah

Masalah utama bukan terletak pada kurangnya fasilitas, tetapi pada sikap dan pola pikir masyarakat. Kesadaran kolektif belum terbentuk. Masih banyak yang menganggap urusan sampah adalah tugas petugas kebersihan semata. Padahal, sampah adalah tanggung jawab bersama. Satu kantong plastik yang tidak dibuang dengan benar bisa menciptakan efek domino: merusak estetika kota, mencemari lingkungan, dan menambah beban kerja petugas kebersihan.

Menjaga Keindahan dan Beban Petugas

Ketika sampah dibuang sembarangan, bukan hanya lingkungan yang tercemar. Estetika kota pun rusak. Jalan yang seharusnya bersih dan asri menjadi tidak sedap dipandang. Hal ini juga memberi beban tambahan bagi petugas kebersihan yang harus memungut sampah di luar bak. Mereka bekerja keras setiap hari, namun jika masyarakat tidak bekerja sama, upaya tersebut menjadi sia-sia.

Kita harus memahami bahwa keindahan kota bukan tanggung jawab pemerintah semata. Ia lahir dari partisipasi aktif seluruh warganya. Membudayakan tertib buang sampah adalah langkah awal menuju masyarakat yang lebih maju dan lingkungan yang lebih layak huni.

Perilaku membuang sampah sembarangan, seperti yang terjadi di TPS Jalan 45 Tamiang Layang, mencerminkan rendahnya kesadaran sosial masyarakat. Meski fasilitas sudah tersedia, perubahan hanya akan terjadi jika ada kepedulian dan tanggung jawab bersama. Diperlukan upaya edukatif, pengawasan, dan partisipasi aktif semua pihak agar kebersihan lingkungan terjaga, keindahan kota tidak rusak, dan beban petugas kebersihan tidak bertambah.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur Gelar Acara Perpisahan Honorer Lulus PPPK dan Penyambutan ASN Baru

Relawan Barito Timur, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Selalu Siaga Menolong Sesama

Kemenkes Terbitkan Edaran Waspada Kenaikan Kasus COVID-19 Asia, Indonesia Diminta Siaga