KWI Serukan Perdamaian dan Keadilan di Tengah Dinamika Sosial-Politik Jakarta

Oleh: Paulinus Teensian Mangko

IWARAINFO.COM, Jakarta – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melalui Sekretariat Jenderal resmi mengeluarkan pernyataan sikap terkait dinamika sosial-politik yang belakangan ini memanas di Indonesia, khususnya di Jakarta. Pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, dan Sekretaris Jenderal Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, pada Sabtu (30/8) ini menyoroti situasi kerusuhan, aksi massa, serta tindakan anarkis yang menimbulkan korban luka dan bahkan kehilangan nyawa.

Beberapa hari terakhir, ibu kota Jakarta dilanda gelombang unjuk rasa besar-besaran yang dipicu oleh kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Massa turun ke jalan dengan tuntutan agar pemerintah lebih transparan dan mendengar aspirasi warga. Namun, sayangnya, demonstrasi tersebut diwarnai bentrokan antara aparat keamanan dan kelompok pengunjuk rasa di sejumlah titik, terutama di sekitar kawasan Monas, Thamrin, dan Senayan.

Akibat kerusuhan itu, puluhan orang dilaporkan mengalami luka-luka, baik dari pihak aparat maupun masyarakat. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas sosial-politik di tengah upaya pemerintah mendorong pembangunan dan reformasi kebijakan.

Dalam pernyataannya, KWI menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap para korban dan keluarga yang terdampak. “Kami menyampaikan belarasa pada yang terluka dan menderita,” tulis KWI.

KWI juga menyerukan agar seluruh lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif melakukan refleksi serius dengan beberapa langkah penting:

  1. Lebih mendengarkan aspirasi rakyat, khususnya kelompok rentan, miskin, dan terpinggirkan.
  2. Mengoreksi atau bahkan membatalkan kebijakan yang mencederai rasa keadilan rakyat.
  3. Menunjukkan tanda-tanda jelas komitmen membangun bangsa dengan pengelolaan yang transparan, akuntabel, dan kredibel.

Selain itu, KWI meminta aparat keamanan bertindak humanis dan menghindari tindakan represif yang justru memperburuk keadaan. KWI juga menegaskan akan terus bersikap kritis terhadap lembaga negara agar selalu berpihak pada kepentingan masyarakat luas.

“Marilah kita berjalan bersama, bergandengan tangan, dan bergotong-royong untuk membangun bangsa menuju Indonesia Emas dengan mengatasi berbagai kecemasan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” seruan KWI dalam penutup pernyataan sikap tersebut.

Pernyataan ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan provokatif maupun anarkis, serta mengutamakan jalan damai demi persatuan bangsa. (PTM)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur Gelar Acara Perpisahan Honorer Lulus PPPK dan Penyambutan ASN Baru

Relawan Barito Timur, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Selalu Siaga Menolong Sesama

Kemenkes Terbitkan Edaran Waspada Kenaikan Kasus COVID-19 Asia, Indonesia Diminta Siaga